7 Fakta Tentang Bayi Pilek disertai Batuk dan Demam

Bayi Pilek

Bayi_Pilek_Batuk_Demam
Saat anak kita terserang pilek, flu, demam (suhu tubuhnya hangat / meningkat) sakit perut, atau infeksi telinga, setiap orangtua pasti merasa khawatir.

Tetapi perasaan cemas tersebut wajar, karena antibody / imun / sistem kekebalan tubuh anak kita yang memang belum sempurna untuk menghadapi beragam virus dan bakteri yang datang dari luar tubuhnya. Sehingga dalam membantu bayi / anak kecil yang terserang penyakit, kadangkala kita mendengar berbagai saran dari orangtua ataupun orang lain yang merasa mengerti atau pernah mengalami. Tetapi tidak semua saran itu pasti benar adanya, ada beberapa teori yang perlu diuji terlebih dahulu kebenarannya.

Beragam Teori Kuno

Orang tua sejak zaman dahulu punya teorinya masing-masing. Beberapa teori telah diwariskan dari generasi ke generasi, bahkan ada yang sudah ketinggalan zaman. Beberapa lainnya terlihat seperti masih relevan dan masuk akal. Tetapi yang pasti, banyak teori yang sebenarnya salah kaprah. Tentu Ayah / Bunda merasa penasaran, teori apa saja yang sebenarnya salah kaprah?

Berikut fakta di balik beragam mitos tersebut:

  1. Berikan saja makanan pada anak yang sedang pilek

    Beberapa orang tua menyarankan agar kita memberi makanan saja kepada anak yang sedang pilek,
    Berikan saja makanan pada anak yang sedang pilek

    FAKTA: Bisa dibilang teori ini ada benarnya. "Semua anak (dan orang dewasa) yang sedang sakit (entah itu terserang pilek, demam, atau bahkan keduanya) membutuhkan cukup nutrisi dan cairan agar tubuh bisa membalikkan keadaannya ke kondisi normal (lebih cepat sembuh)," demikian dikatakan oleh Leigh Ann Greavu, seorang pakar nutrisi dari St. Paul. Kalau si kecil tidak mau makan makanan padat, berikan saja sup ayam, jus, atau bahkan es krim (untuk anak diatas usia satu tahun).

  2. Lendir kehijauan berarti anak kena penyakit yang lebih parah dari pilek.

    Lendir kehijauan berarti anak kena penyakit yang lebih parah dari pilek.
    FAKTA: Tidak selalu (alias belum tentu). Walau lendir yang bening terlihat lebih 'normal', ingus anak yang berwarna hijau atau kuning bisa juga hanya gejala pilek. Meski begitu, lendir bening plus secara terus menerus demam tinggi, menurunnya selera makan, batuk, serta hidung tersumbat cukup parah bisa merupakan gejala infeksi bakteri, yang memerlukan antibiotika.

    Jika lendir anak sering berwarna hijau atau kuning, mungkin saja ada gangguan lain (pembesaran kelenjar limfa, misalnya) yang memicu infeksi bakteri yang berulang. Kalau ini masalahnya, biarkan dokter spesialis anak (SpA) yang memeriksa kondisi anak.

  3. Pilek dan flu paling menular sebelum timbul gejala.

    FAKTA: Sebaliknya, kedua penyakit ini justru paling mudah menyebar ketika gejala penyakit sedang parah-parahnya. Ini karena infeksi tersebut menyebar lewat percikan cairan yang mengandung virus ketika pengidapnya batuk atau bersin, atau via kontak dari tangan-ke-tangan. Walau kemungkinan penularan terbesar ketika anak merasa sangat tidak enak badan, risiko terus mengintai selama ingus masih keluar (meler). Meskipun si kecil sudah nyaris sembuh, beritahu mama lain agar siap-siap mencegah terjadinya penularan penyakit pada putra-putri mereka.

  4. Demam yang ringan tidak usah diobati.

    FAKTA: Sebenarnya tidak demikian, hal ini tergantung dari kondisi anak yang sedang demam. Demam memang membantu tubuh si kecil memerangi infeksi dengan merangsang sistem kekebalan tubuh dan membunuh bakteri dan virus yang tidak bisa bertahan dalam suhu di atas normal. Tetapi, itu bukan alasan untuk membuat anak merasa tidak enak badan.

    "Coba lakukan secara seimbang antara membuat anak merasa nyaman dan membiarkan tubuhnya menjalani tugasnya," ujar Daniel Levy, M.D., asisten profesor klinis bagian kesehatan anak di University of Maryland School of Medicine, Baltimore. Jika demam termasuk kategori ringan, namun anak terlihat rewel, lesu, atau sakit, berilah acetaminophen atau ibuprofen dalam dosis yang tepat, sekali lagi ini harus atas anjuran Dokter Spesialis Anak (SpA). Jadi, ia akan merasa tubuhnya lebih enak (termasuk saat tertidur). Jika ia tetap riang dan enerjik walau suhu tubuhnya setinggi 38,9°C, Anda cukup memantaunya saja (dan pastikan ia tidak kekurangan cairan tubuh). Pengecualian: Untuk bayi di bawah usia 6 bulan yang mengalami demam, segera bawa ke dokter!!!

  5. P.N.A.R. paling baik untuk diare.

    FAKTA: Pisang, Nasi, Saus Apel, dan Roti Panggang memang bisa mengentalkan pup si kecil yang encer. Meski manjur, sepiring nasi, dengan pisang sebagai dessert, tidak selalu menggiurkan si sakit. "Anak akan cepat sembuh bila Anda memberinya makanan yang diinginkannya," kata Andrea McCoy, M.D., rekanan profesor bagian kesehatan anak di Temple University, Philadelphia. (Jangan lupa, hindari berbagai makanan yang berbumbu dan berlemak, serta jus buah.)

  6. Jangan cium bayi kalau Anda sedang pilek.

    FAKTA: "Sedikit kecupan pada bibir bayi Anda tidak apa-apa kok, meskipun Anda sedang pilek" tutur Neil Schachter, M.D., penulis The Good Doctor’s Guide to Colds & Flu. Berbeda dengan bersin atau batuk yang mampu memercikkan cairan berisi virus dari saluran napas Anda, air liur dalam mulut hanya mengandung sedikit virus pilek. Jadi, kecil kemungkinan Anda akan menularkan penyakit itu melalui ciuman. Yang pasti, cara terbaik untuk mencegah si kecil Anda tertular pilek Anda: Sering-seringlah mencuci tangan Anda.

  7. Pilek menyebabkan infeksi telinga.

    FAKTA: Kelihatannya memang seperti itu. Namun, semua pilek disebabkan oleh virus, sedangkan 90% infeksi telinga dikarenakan bakteri. Jadi, kenapa anak selalu terkena infeksi telinga ketika pilek? "Pilek memroduksi lendir dan cairan yang menyumbat saluran telinga – lingkungan yang pas untuk infeksi telinga – sehingga bakteri akan berkembang biak," demikian disampaikan oleh Ari Brown, M.D., penulis Toddler 411: Clear Answers and Smart Advice for Your Toddler.
*** sebagaimana dikutip dari: Parenting.co.id ~ Trik atasi pilek flu dan lain-lain

0 komentar:

Posting Komentar