Ibu Hamil Mual dan Pusing Parah

Masalah kesehatan ringan yang biasa muncul saat masa kehamilan adalah pusing, mual, sakit punggung, dan kelelahan. Meskipun masalah kesehatan ini wajar dialami oleh ibu hamil, Anda tetap harus mengontrolnya. Jika rasa sakit yang dirasakan berlebih, pastikan Anda selalu berkomunikasi dengan dokter kandungan Anda.

Mual dan Muntah

Menurut Dr. HM. Bayu Wahyudi, MOH, SPOG, sekitar 50 hingga 70 persen wanita hamil akan mengalami rasa mual dan terkadang disertai pegal, pusing hingga meriang. Hal ini merupakan gejala normal yang muncul pada trimester pertama kehamilan di usia 6-14 minggu. Keluhan ini kerap dikenal dengan istilah Morning Sickness.

Morning sickness terjadi karena plasenta yang berkembang dan menghasilkan sejenis hormon HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini prosentasenya meninggi sesuai dengan pertumbuhan plasenta. Diperkirakan, hormon inilah yang mengakibatkan muntah melalui rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Semakin tinggi hormon HCG makin cepat merangsang muntah. Sebenarnya hormon HCG sangat dibutuhkan pada awal kehamilan. Selain membentuk plasenta, HCG juga akan menjaga janin tumbuh dengan baik.


Sudah banyak yang menerapkan beberapa langkah untuk mengurangi rasa tidak nyaman morning sickness. Mulai saat bangun pagi, ibu hamil dianjurkan jangan langsung turun dari tempat tidur. Minumlah air putih lalu makan biskuit atau crackers. Beristirahatlah selama 20--30 menit sebelum turun dari tempat tidur.

Kemudian, sepanjang hari, biasakan diri untuk makan sedikit tapi sering. Bawa selalu makanan ringan berprotein dan berkabohidrat tinggi saat bepergian. Ditambah lagi minum air putih dan jus buah serta menghindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.

Permen Jahe untuk Menghindari Efek Morning Sickness

Biasanya, ada yang menggunakan minuman jahe ataupun permen jahe untuk mengurangi rasa mualnya. Cara ini dikenal ampuh, ditambah lagi sebuah penelitian di Australia yang menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi.

Sedangkan, ibu hamil yang mengalami mual muntah ekstrem disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gizi. Dokter spesialis gizi klinik dari FK UI, dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, memahami kesulitan kala ibu hamil mengalami muntah hebat setiap hari. "Caranya memodifikasi dengan mengganti jenis makanan yang dikonsumsi. Carilah jenis makanan pengganti yang kadar gizinya dan zat terkandung di dalam makanan tersebut bisa memenuhi kebutuhan tubuh ibu hamil," ujarnya.

Misalnya, bila ibu hamil tidak suka makan nasi, bisa diganti dengan kentang atau roti. Hindari hidangan yang berbau amis seperti ikan, daging, dan telur. Sebagai gantinya bisa mengasup protein nabati dari tahu, tempe, dan sumber lain. Fiastuti pun menganjurkan agar tetap berusaha minum susu karena kebutuhan kalsium ibu hamil bisa mencapai 1.150 mg per hari.

Sebaiknya, Fiastuti menyarankan, minum susu dilakukan jelang sore atau malam hari. Pasalnya, pada pagi hari kadar hormon kehamilan sedang tinggi. Bila sama sekali tidak doyan susu, bisa diganti puding atau es krim ataupun air kacang hijau dan minuman sari kedelai. Beri pula jarak waktu satu jam antara makan pokok dengan minum susu agar penyerapan kalsium yang didapat dari susu lebih maksimal.

Hindari Berpuasa

"Khusus bagi wanita hamil di trimester pertama yang merasa mual, pusing, dan muntah tidak dianjurkan untuk puasa," jelas dr Taufik Jamaan, SpOG.

Hal itu disampaikan dia dalam seminar publik 'Puasa, keadaan lapar yang menyehatkan' di aula kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jl Samratulangie, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2013).

Menurut dr Taufik, jika ibu hamil yang memiliki banyak keluhan memaksakan berpuasa maka akan menyebabkan hipoglikemi. Nah, kondisi ini bisa mengganggu kondisi ibu dan perkebangan janin.

*dikutip dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar