Apa itu AA?
AA adalah singkatan dari Asam Arachidonat (dalam bahasa Inggris "Arachidonic Acid"). Atau ada juga yang menyingkatnya sebagai ARA. Asam arachidonat adalah salah satu jenis asam lemak omega-6, yang banyak dijumpai pada membran sel, dan merupakan senyawa yang penting dalam komunikasi antar sel dan menjadi senyawa prekursor (penyusun) bagi senyawa-senyawa penting lainnya dalam tubuh. Senyawa induknya adalah asam linoleat (LA = Linoleic Acid).Asam linoleat ini merupakan asam lemak tidak jenuh yang tidak bisa disintesis oleh tubuh kita, disebut asam lemak esensial, dan karenanya perlu diberikan dari luar melalui makanan. Dalam formula susu, biasanya ditambahkan asam linoleat yang sering disebut juga omega 6. Ada beberapa merk susu yang tidak menambahkan komponen AA, tetapi menambahkan asam linoleat atau omega 6 sebagai gantinya, yang diharapkan nantinya akan diubah menjadi AA di dalam tubuh. Ada beberapa merk susu yg tidak mengandung AA, tetapi mengandung omega 6, misalnya Morinaga Chil-Mil, Enfamil, Promil, Lactogen, Vitalac, Wyeth S-26 Promil / Procal. Anda bisa membacanya di kemasan susu pada saat memilih-milih susu.
Klik disini untuk mengetahui tentang: Perbedaan Susu Formula Soya BMT Nutrilon dan Wyeth S-26.
Mengenal Senyawa DHA
DHA adalah singkatan dari Docosahexaenoic Acid. Senyawa ini merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang golongan omega-3, yang banyak dijumpai di otak dan retina mata, sehingga sangat penting untuk fungsi penglihatan. DHA dibuat dari senyawa induknya yaitu asam linolenat atau ada yang menyebutnya sebagai ALA (alpha linolenic acid).Sebelum menjadi DHA, ALA akan diubah dulu menjadi eicosapentaenoic acid (EPA). Hampir semua merk susu formula yang kucatat menambahkan pula asam linolenat atau omega-3 ini dalam komposisinya, dalam berbagai variasi kadar. Perbandingan antara omega-3 : omega-6 rata-rata 1: 8-10. Sedangkan untuk DHA, sebagian besar merk susu menambahkan DHA disamping omega-3 itu sendiri. Ada dua merk yang tercatat tidak mengandung DHA, yaitu Enfamil, S26, dan Promil.
Hasil Penelitian Para Ahli Kesehatan
Selama bertahun-tahun, diyakini bahwa bayi dapat mensintesis sendiri AA dan DHA dengan cara mengubah senyawa penyusunnya yaitu asam linoleat (LA) dan linolenat (ALA). Namun belakangan dilaporkan bahwa kecepatan konversi LA menjadi AA dan ALA menjadi DHA ternyata tidak cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan AA dan DHA, terutama pada saat perkembangan otak bayi yang pesat.Sekilas tentang DHA. |
Bayi yang menyusu ibunya, akan memperoleh AA dan DHA dari ASI. Jika dibandingkan antara bayi yang menyusu ASI dengan bayi yang minum susu formula yang tidak mengandung AA dan DHA, ternyata dijumpai bahwa dalam tubuh bayi yang minum susu formula tanpa AA/DHA, kadar AA dan DHA lebih sedikit daripada yang minum ASI, walaupun susu formulanya mengandung asam linoleat dan asam linolenat.
Hal ini menunjukkan bahwa walaupun bayi mungkin bisa mengubah LA dan ALA menjadi AA dan DHA, tetapi itu belum cukup memenuhi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan berkembangnya rekomendasi yang baru-baru ini direlease oleh World Association of Perinatal Medicine (J. Perinat. Med. 2008: 36), dan bisa dilihat di: http://www.dhababy.com/community/factsheetlandingpage.php.
Rekomendasi ini menyatakan perlunya penambahan AA dan DHA pada susu formula untuk bayi kurang dari 1 tahun, dengan kadar 0,2-0,5% dari total asam lemak, untuk menjamin perkembangan mata dan otak yang optimum. Hal ini terutama ditujukan bagi bayi yang karena sesuatu hal tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya.
Selain itu, beberapa hal lain yang direkomendasikan antara lain adalah:
- Susu formula untuk bayi harus disuplementasi dengan AA dengan jumlah sedikitnya sama dengan jumlah DHA
- EPA, jenis lain asam lemak omega-3 yang banyak dijumpai pada ikan dan minyak ikan, harus dibatasi jumlahnya untuk tidak melebihi jumlah DHA
- Asupan makanan yang mengandung AA dan DHA harus diberikan secara kontinyu pada bayi/anak sampai umur satu tahun, hanya saja para ahli belum punya cukup informasi untuk merekomendasikan jumlahnya secara pasti
- Wanita hamil dan menyusui harus berusaha mengkonsumsi makanan yang mengandung DHA dengan kadar sedikitnya 200 mg/hari
Masih banyak lagi beberapa zat-zat tambahan yang sering dimasukkan dalam komposisi susu formula, seperti spingomyelin, fosfolipid, gangliosida, asam sialat, dll. Zat-zat tambahan inilah yang membuat harga susu menjadi lebih mahal atau lebih murah.
Artikel ni bukan untuk mendukung penggunaan susu formula ber-AA/DHA, karena bagaimanapun juga ASI is the best..!!
Sumber: http://zulliesikawati.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar